08 Juni 2009

Peningkatan Minat Baca = Program Utama Capres

MEDAN - Selain di sektor ekonomi, peningkatan minat baca masyarakat demi terjaminnya realisasi sumber daya manusia (SDM) berkualitas, harus bisa dijadikan sebagai program utama capres dan cawapres pada Pilpres 8 Juli mendatang.



Demikian dikemukakan Anggota Dewan Pendidikan Sumatera Utara Drs Zarlin Nasution saat tampil sebagai pembicara pada seminar nasional Peran Buku dalam Menjawab Tantangan Global di PRSU, Selasa (2/6).

Seminar yang diselenggarakan atas kerjasama Buka Buku Production Yogyakarta dan Ikatan Pembaca Buku Indonesia (IPBI) Sumut itu juga menampilkan pembicara anggota Komisi E DPRDSU Usman Hasibuan SAg dan Dosen Unimed Prof Amrin Saragih Phd.

Menurut Zarlin, Pilpres adalah momentum yang harus dimanfaatkan masyarakat Perbukuan Indonesia pada umumnya dan Sumut pada khususnya, untuk membuat komitmen dengan capres/ cawapres.

"Kalau ada yang capres yang bersedia memberikan garansi hitam di atas putih atau semacam kontrak politik untuk menjadikan peningkatan produksi buku dan minat baca masyarakat sebagai program utamanya, maka figur capres seperti ini yang wajib didukung dan dimenangkan," ujarnya.

Zarlin juga menyatakan keprihatinannya terhadap capres dan cawapres yang ada selama ini, yang belum terlihat concern dan komitmennya dalam memajukan dunia pendidikan, khususnya dalam hal peningkatan produksi buku di tanah air serta peningkatan kualitas guru.

"Padahal kunci utama memajukan sebuah bangsa adalah pendidikan. Untuk itu peduli pada kemajuan dunia pendidikan, merupakan sebuah keharusan bagi segenap capres dan cawapres," kata Zarlin, mantan Ketua IPBI Sumut.

Pada bahagian lain dikatakannya, sebanyak 57,6 % dari 1.120.476 guru SD di Indonesia tergolong tidak layak mengajar. Data Diknas Sumut tahun 2003/2004 menyatakan 88 % guru SD tidak layak mengajar.

Bahkan di DKI, hasil penelitian terakhir yang dilakukan menyatakan 80 guru tidak layak mengajar. "Fakta ini tentu mempunyai relevansi yang kuat terhadap minat baca dan tingkat konsumsi buku guru dan murid," ujarnya.

Abad ini kita juga dihadapkan dengan masalah lompatan budaya, dari budaya lisan masuk ke budaya baca dan pada saat bersamaan langsung masuk ke budaya maya dan visual.

Atas dasar itu, tambah Zarlin, siapa pun terpilih menjadi Presiden pada Pilpres nanti, harus ada keputusan politik dari Pemerintah. "Pasalnya, persoalan perbukuan dan minat baca merupakan masalah nasional, bahkan menjadi bencana nasional jika tidak diurus dengan baik," tegasnya.

0 komentar:

 
Gerakan Membaca © 2007 Template feito por Templates para Você