04 Juni 2009

Wisata Sambil Baca; Ayo Ke Perpustakaan

MEDAN - Dalam UUD 1945 Pasal 28B ayat (1) mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusia” dan pasal 31 ayat 1 mengamanatkan bahwa ”setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”.



Berdasarkan amanat tersebut berbagai upaya telah dilakukan termasuk meningkatkan minat baca masyarakat dan minat masyarakat mengunjungi perpustakaan. Beberapa program pun dirancang, dimana program tersebut bertujuan untuk mengembangkan budaya baca, bahasa, sastra Indonesia dan daerah dalam masyarakat termasuk peserta didik dan masyarakat umum guna membangun masyarakat berpengetahuan, berbudaya, maju dan mandiri.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi: (1) Kampanye dan promosi budaya baca melalui media masa dan cara-cara lainnya; (2) Perluasan dan peningkatan kualitas layanan perpustakaan melalui: (a) penambahan dan pemeliharaan koleksi perpustakaan dan taman bacaan masyarakat; (b) pengadaan sarana dan revitalisasi perpustakaan keliling dan perpustakaan masyarakat; (c) mendorong tumbuhnya perpustakaan masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di masyarakat; (d) peningkatan peran serta masyarakat termasuk lembaga swadaya masyarakat dan dunia usaha dalam menyediakan fasilitas membaca termasuk buku-buku bacaan sebagai sarana belajar sepanjang hayat; (e) peningkatan kemampuan pengelola perpustakaan termasuk perpustakaan yang berada di satuan pendidikan melalui pendidikan dan latihan; dan (f) peningkatan diversifikasi fungsi perpustakaan untuk mewujudkan perpustakaan sebagai tempat yang menarik, terutama bagi anak dan remaja untuk belajar dan mengembangkan kreativitas, serta (g) pemberdayaan tenaga pelayan perpustakaan dengan mengembangkan jabatan fungsional pustakawan.

(3) Pemantapan Sistem Nasional Perpustakaan melalui Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional; (4) Pemantapan sinergi antara perpustakaan nasional, provinsi, kabupaten/kota dan jenis perpustakaan lainnya dengan perpustakaan sekolah dan taman bacaan masyarakat melalui: (a) pengembangan perpustakaan nasional dan daerah sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kepustakaan; (b) peningkatan jaringan perpustakaan dari tingkat pusat sampai daerah, satuan pendidikan, dan perpustakaan masyarakat; serta (c) peningkatan kemampuan perpustakaan nasional dan perpustakaan daerah dalam memberikan pelayanan pada masyarakat berdasarkan standar kelayakan.
(5) Pembinaan dan pengembangan bahasa untuk mendukung berkembangnya budaya ilmiah, kreasi sastra, dan seni.

Atas dasar ini Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (Baperasda) Sumatera Utara Drs. Syaiful Syafri,MM tidak setengah hati dalam membenahi perpustakaan agar semakin diminati masyarakat. Syaiful Safri memulai tugasnya membenahi perpustakaan sejak 12 Oktober 2007. Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan pembinaan sumber daya manusia (SDM) staff Baperasda Sumut.

WISATA BACA

Mengapa harus SDM yang lebih awal dibenahi ? Karena menurut Syaiful Safri, untuk memulai segala sesuatu SDM staff harus lebih dulu disiapkan. Tak hanya itu, selagi membenahi permasalahan SDM, lulusan S-1 Unimed (dulu masih IKIP) ini juga belajar tentang tugas pokok dan fungsi seorang pelayan masyarakat di bidang perpustaan.

Dengan pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi tersebut, pembenahan sarana dan prasarana dilakukan. Mulai dari pembenahan ruang baca anak-anak, remaja, dewasa, politisi, birokrat dan ilmuwan.
“Setelah sarana dan prasarana kita benahi, literatur kebutuhan pengunjung juga kita amati,” tegasnya.

Pembenahan demi pembenahan dilakukan, seperti keberadaan arsip yang dimiliki oleh Pempropsu di Baperasda, lanjutnya, kemudian mendalami berapa banyak data taman bacaan masyarakat (TBM), berapa banyak perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi serta keberadaan perpustakaan di daerah-daerah.

Lulusan S-2 USU ini mengatakan, bahwa tugas selanjutnya untuk pembenahan perpustakaan adalah membersihkan lingkungan. Dimulai dari kebersihan, taman, tempat parkir, sarana promosi dan kebersihan ruangan.
Kemudian berkaca pada pelayanan sebelumnya, Syaiful Safri tak lupa untuk melakukan pembenahan dalam menyiapkan staff sebagai pelayan yang prima terhadap para pemustaka.

“Upaya pembenahan sarana dan prasarana sampai ke pelayanan dilakukan selama satu bulan. Setelah itu, kita mengambil langkah untuk mengkampanyekan perpustakaan dan arsip daeah sebagai pusat wisata baca, tempat meneliti, berdiskusi dan menulis,” tandasnya.

Sejak ada pembenahan, lanjut Syaiful Safri yang pernah menjadi Pejabat Bupati Batubara, terjadi perubahan. Sistem pelayanan untuk anak pun dikembangkan dengan membuka Pos Yandu Baca, fasilitasnya buku-buku yang berhubungan dengan anak-anak, kesehatan anak, menggunakan APE, mandi bola serta sarana anatomi hewan dan manusia.

“Pembukaan Pos Yandu Baca ini juga didukung oleh Kadis Kesehatan Kota Medan dr. Umar Zein,” tegasnya. Kemudian, katanya lagi, untuk kalangan remaja dan dewasa dicanangkan perpustakaan dan arsip digital sejak 5 Januari 2008 lalu bekerja sama dengan PT Telkom - Ir. M. Awaludin.

Dampak dari pembenahan dan penambahan fasilitas ini telah menimbulkan semangat masyarakat Sumut untuk mengunjungi perpustakaan. Alternatif untuk mencari tempat wisata saat ini bisa memilih perpustakaan. Wisata sambil baca pasti sangat menyenangkan. Selain sarana seperti dipaparkan di atas, Baperasda juga menyediakan aula untuk tempat bedah buku. Tak perlu heran kalau Baperasda telah mengantongi Sertifikat ISO 9001-2001.

“Bedah buku khusus untuk penulis lokal dimulai Ali Murthado dengan bukunya Menghasilkan Uang Lewat Tulisan. Disusul penulis lain dr. Umar Zein, Mantan Rektor USU Prof. Yusuf Hanafiah dan Dekan FK UMI Medan Prof. Hadiayanto Lim,” paparnya.

MENARUH PERHATIAN

Ditengah ketertarikan para ilmuwan dan penulis mengunjungi perpustakaan, jelasnya, Desember 2008 lalu diadakan Pesta Buku dan Teknologi dengan memberikan apresiasi dan penghargaan kepada pemustaka yang rajin, penghargaan kepada penulis, Bupati yang peduli terhadap kemajuan perpustakaan serta penghargaan lainnya.

Selain membenahi perpustakaan, pria yang pernah bertugas sebagai Wakil Kepala Dinas Sosial Sumut ini juga membenahi kearsipan. Ada sekitar 354 arsip yang bernilai sejarah berbentuk surat keputusan Gubernur, Surat Keputusan Kabupaten/Kota, kumpulan pidato, surat pendirian universitas, dokumentasi gubernur terpilih hasil Pilkada langsung serta arsip lainnya. “Selain arsip dalam bentuk surat, Baperasda juga menyimpan sekitar 139 foto sejarah dan dokumentasi kunjungan orang-orang ke Baperasda Sumut,” paparnya.

Dalam upaya meningkatkan peran serta masyarakat “gemar membaca”, Baperasda juga sudah banyak memberi kesempatan kepada 18 lembaga Taman Bacaan dan pengelola perpustakaan untuk magang dan belajar tentang banyak hal yang berkaitan dengan perpustakaan.

Beberapa lembaga yang sudah magang di Baperasda, lanjutnya seperti perpustakaan Sergai, Brimob, LP Anak Tanjung Gusta, Perkebunan, PLN Medan Tuntungan dan instansi lainnya. Kemudian, pembinaan TMB sudah dilakukan kepada 71 TBM yang tersebar di Deli Serdang, Medan, Binjai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Taput, Madina, Labuhan Batu, Dairi, Tobasa, Humbahas, Pakpak Bharat dan Padangsidimpuan.
“Layanan terpadu menjadi bentuk pembinaan terhadap TBM dan pengelola TBM,” tandasnya.

Berdasarkan data (grafik), jumlah pengunjung perpustakaan meningkat drastis terutama setelah diberlakukannya kartu digital yang dalam waktu dekat direncanakan setiap pemilik kartu perpustakaan sekaligus menjadi peserta asuransi jiwa dari AJB Bumi Putra.

Dalam peningkatan layanan dan mendekatkan diri dengan masyarakat, kata Syaiful perpustakaan keliling melayani 17 pos antara lain kawasan Medan Tuntungan, Deli Tua, Selayang, Labuhan, Helvetia, Namorambe dan pos-pos lainnya.

“Ketersediaan buku-buku terbaru juga selalu di support oleh penerbit, buku-buku karangan penulis lokal dan membeli buku-buku lainny dengan sumber dana dari APBN dan APBD. Dalam hal pembelian buku pun selalu berdasarkan kebutuhan masyarakat,” tegasnya.

Ke depan, tambahnya, beberapa kepala daerah perlu menaruh perhatian dalam meningkatkan minat baca masyarakat dengan membenahi perpustakaan di daerahnya masing-masing. dalam waktu dekat, Baperasda Sumut juga akan membuka perpustakaan umum di Jalan Willem Iskandar untuk lebih mendekatkan diri ke mahasiswa Unimed, UMA, Akpar dan beberapa sekolah lainnya. “Ini semua hanya untuk menggugah dan menanamkan sifat gemar membaca di kalangan masyarakat,” katanya. "Oleh JAMES P. PARDEDE"

0 komentar:

 
Gerakan Membaca © 2007 Template feito por Templates para Você